29 November 2012

Benarkah Keju Bisa Menimbulkan Kanker Kandung Kemih - 

http://1.bp.blogspot.com/_WXyuoKCs30Y/TQIYsXUveaI/AAAAAAAAADM/4y3-5m7m_Zs/s1600/59121_cheese.jpg
Anda penggemar keju? Berhati-hatilah. Sebab, memakan keju lebih dari 50 gram per hari bisa meningkatkan risiko kanker kandung kemih, demikian sebuah studi mengungkapkan.
Anda penggemar keju? Berhati-hatilah. Sebab, memakan keju lebih dari 50 gram per hari bisa meningkatkan risiko kanker kandung kemih, demikian sebuah studi mengungkapkan.

Tim peneliti dari Belanda dan Belgia menemukan bahwa risiko tersebut meningkat 50 persen lebih tinggi bagi mereka yang mengkonsumsi 53 gram per hari, atau secara kasar sama dengan sebatang cokelat kecil.

Tapi memakan keju kurang dari 50 gram per hari tampaknya tidak terlalu berbahaya, kata para peneliti. Mereka juga menemukan bahwa mengkonsumsi minyak olive setiap hari membuat peluang terkena kanker menjadi lebih kecil.

Untuk keperluan studi ini, para peneliti melihat bagaimana makanan sehari-hari mempengaruhi peluang seseorang untuk terkena kanker kandung kemih. Penyakit ini setiap tahunnya membunuh ribuan orang di seluruh dunia.

Dalam penelitian terbarunya, tim juga mendapatkan bahwa lemak tak jenuh, seperti yang ditemukan dalam makanan sehari-hari, menimbulkan kanker. Sedangkan lemak yang lebih sehat, seperti minyak olive, malah mencegahnya.

Dalam penelitian ini mereka mengamati kebiasaan makan dari 200 penderita kanker kandung kemih. Lalu membandingkannya dengan 386 sukarelawan yang belum terkena penyakit tersebut.

Hasilnya, ya itu tadi, memakan keju setiap hari tak terlalu berbahaya jika di bawah 50 gram per hari. Lebih dari itu, risikonya bertambah lebih dari setengahnya. Para peneliti menganjurkan diadakan penelitian lebih lanjut.
Tim peneliti dari Belanda dan Belgia menemukan bahwa risiko tersebut meningkat 50 persen lebih tinggi bagi mereka yang mengkonsumsi 53 gram per hari, atau secara kasar sama dengan sebatang cokelat kecil.

Tapi memakan keju kurang dari 50 gram per hari tampaknya tidak terlalu berbahaya, kata para peneliti. Mereka juga menemukan bahwa mengkonsumsi minyak olive setiap hari membuat peluang terkena kanker menjadi lebih kecil.

Untuk keperluan studi ini, para peneliti melihat bagaimana makanan sehari-hari mempengaruhi peluang seseorang untuk terkena kanker kandung kemih. Penyakit ini setiap tahunnya membunuh ribuan orang di seluruh dunia.

26 November 2012



cara budidaya jamur merang

Cara Budidaya jamur Merang Terbaru. pembibitan. Anda ingin melakukan bisnis budidaya jamur merang berikut saya akan kupas tuntas tentang cara budidaya jamur merang terbaru buat anda. Budidaya jamur merang saat ini banyak digemari karena peningkatan permintaan jamur dan cara budidaya jamur merang sangat mudah dilakukan.

Selama kita tekun maka budidaya jamur merang yang kita lakukan akan berhasil sesuai dengan harapan kita.

Adapun cara budidaya jamur merang terbaru dan terlengkap adalah :

Pembibitan jamur merang

Dalam pembibitan jamur mernag ini hal - hal yang perlu dilakukan adalah :
1. cari jamur merang yang sudah memiliki payung di peranian bibit jamur merang
2. iris-iris jamur merang yang berpayung tersebut , payungnya saja lalu masukkan dalam panci siramlah air hangat supaya steril
3. aduk dengan abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari
4. setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti pembibitan jemur merang anda mengalami kegagalan. Silahkan untuk mengulang kembali.

Penanaman Jamur merang dilakukan dengan cara :


Jerami dibasahi sampai jenuh kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain. Tumpuk dalam jaluran selama beberapa hari. Balik jika diperlukan. Biasanya setelah sekitar 2 minggu kompos telah siap.

Tahap selanjutnya lakukan pasteurisasi dengan uap panas / steam hingga mencapai temperatur 60 Celsius. Turunkan kembali suhu pada 30 celsius jika sudah mencukupi. Taburkan bibit pada kompos pelapis. Jaga suhu agar tetap stabil dan ruangan tetap lembab.

Pada hari ke 14 biasanya jamur sudah mulai tumbuh. Lakukan pengabutan ruangan dan penyiraman untuk menjaga kadar air. Panen bisa mulai dilakukan setelah jamur mencapai ukuran yang dikehendaki konsumen.


Perawatan dan Panen jamur merang

Bedengan yang telah ditumbuhi jamur merang disiram air bersih 1 minggu pagi dan sore. setelah itu selang 2 hari sekali diatur suhunya supaya konstan (bila kurang air disiram lagi/ bila lebih maka katup jendela dibuka)

Setelah 20 hari, jamur-jamur merang anda sudah tumbuh dan siap dipanen. Panen dapat dilakukan terus menerus sampai 3 bulan hanya membutuhkan pembbibitan jamur merang baru lagi.


Read more: http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/08/cara-budidaya-jamur-merang-terbaru.html#ixzz2DKWVgctB

Lumpur Lapindo Telan Rp8,6 Triliun dari APBN



Lumpur panas menyembur di Sidoarjo, Jawa Timur, pada tahun 2006. Pemerintah berjanji akan menangani dampak semburan panas itu hingga 2014. Tapi siapa sangka, biaya penanganan lumpur Lapindo itu menelan dana APBN sebesar Rp8,6 triliun yang diambil dari pajak rakyat.

Hingga Mei 2012, sebanyak 4.229 berkas korban lumpur Lapindo belum dilunasi. Nilai ganti rugi itu mencapai Rp920 miliar.
Sementara itu, semburan lumpur panas belum dapat dihentikan. Pemerintah pun harus mengeluarkan anggaran untuk menangani dampak semburan tersebut.
Sejak 2006, pemerintah menanggung biaya penghentian lumpur dan penanganan korban. Hingga 2010, pemerintah mengucurkan dana Rp2,8 triliun. Pada APBN Perubahan 2012, pemerintah menyetujui anggaran Rp1,2 triliun untuk menangani lumpur.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achsanul Qosasi, mengatakan akan tetap mengucurkan anggaran tersebut. Sebab, anggaran diperlukan untuk pemulihan warga yang menjadi korban.
Pengucuran dana dituangkan dalam Pasal 18 UU APBN yang menyatakan bantuan pemerintah diberikan dan dikelola Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Dana itu untuk melunasi pembayaran pembelian tanah dan bangunan di luar area bencana.
Enam tahun silam, lumpur panas menyembur di Sidoarjo. Semburan terjadi di saat Lapindo Brantas Inc melakukan kegiatan pengeboran gas di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong.(RRN)

15 November 2012

brasil kloning sejumlah hewan langka



Brasil Kloning Sejumlah Hewan Langka

Banteng kloning pertama asal Spanyol yang dinamakan Got. 


REPUBLIKA.CO.ID,RIO DE JENAIRO  --  Pemerintah Brasil memerintahkan sejumlah ilmuwannya untuk melakukan proses kloning pada beberapa jenis hewan langka di negara tersebut, di antaranya Jaguar, Trenggiling, dan Serigala. Hasil kloning tersebut ditujukan untuk koleksi kebun binatang.

Keputusan pemerintah tersebut menyulut keprihatinan di kalangan pemerhati lingkungan dan ahli-ahli konservasi dunia meskipun, tujuan pemerintah sebenarnya adalah menghindari kepunahan hewan tersebut di habitat aslinya.

Ahli-ahli konservasi khawatir jika kloning tersebut dilegalkan pemerintah, maka permintaan pasar atas hewan tersebut akan bertambah untuk tujuan komersial. Pada akhirnya ini akan berdampak pada beralihnya perhatian pemerintah untuk tugas yang lebih penting, yaitu perlindungan habitat.

Selama dua tahun terakhir, sejumlah ilmuwan di Lembaga Penelitian Pertanian Embrapa dan Kebun Binatang Brasil, telah mengumpulkan sel somatik dan spermatozoa dari delapan jenis hewan terancam punah, termasuk di dalamnya Rusa Brocket Abu-Abu, Bison, Coati, Singa Hitam Tamaris, dan Anjing Bush.

Tahap berikutnya, ilmuwan tersebut juga mengajukan permohonan izin dari pemerintah untuk melakukan percobaan pada 420 sampel yang telah mereka kumpulkan. Tahap akhirnya adalah melakukan reproduksi hewan secara hibrida.

"Kloning ini khusus untuk koleksi kebun binatang. Kami saat ini belum ingin membahasnya dari aspek dan ketentuan-ketentuan konservasi," kata salah satu peneliti Embrapa, Carlos Martins Frederico, dikutip dari The Guardian, Kamis (15/11).
Idenya adalah menguji teknologi kloning sehingga kebun binatang tak perlu mengambil spesies asli dari habitas alaminya.
Brasil bukan negara pertama yang menghalalkan teknik kloning ini. Ilmuwan Amerika Serikat, dalam beberapa tahun terakhir, mencoba mengkloning Macan Hitam Afrika. Ilmuwan India mencoba mengkloning Kerbau Liar, Cina dengan Panda, dan Jepang dengan Ikan Paus bahkan Gajah Mammoth yang sudah punah.



13 November 2012

Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim


Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik dimana parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi  pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya. 
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO(Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan Global.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
erk2
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya

6 November 2012

enam tahun lumpur lappindo

antaranews.com
Sidoarjo (ANTARA News) - Tanggal 29-5-2012, luapan Lumpur Lapindo sudah memasuki tahun keenam, namun masalah penyelesaian untuk korban lumpur Lapindo masih banyak menyisakan tanda tanya besar, kapan realisasi penyelesaian ganti rugi tersebut bisa segera terselesaikan?
Berbagai macam skema penyelesaian pembayaran jual beli antara korban lumpur dengan Minarak Lapindo Jaya (MLJ) selaku juru bayar ganti rugi Lapindo Brantas Inc. tinggal menunggu penyelesaian, namun tanggungan penyelesaian ganti rugi MLJ terhadap ribuan korban lumpur masih belum jelas.
Untuk melunasi jual beli antara korban lumpur dengan MLJ masih dibutuhkan dana sekitar Rp1,1 Triliun lagi agar terbebas dari segala bentuk tuntutan korban lumpur yang kini melakukan aksi di tanggul titik 25.
Namun, dari kebutuhan dana sebanyak itu, MLJ hanya mampu menyediakan dana untuk pembayaran kepada korban lumpur senilai Rp400 miliar. 
Tentu, angka Rp400 miliar tersebut dirasakan masih jauh dari nilai kekurangan pembayaran kepada korban lumpur yang telah menanti selama enam tahunan.
Salah seorang korban lumpur Pitanto mengatakan, jika warga korban lumpur sangat berharap kepada MLJ untuk segera melunasi segala tanggungan yang telah dijanjikan oleh MLJ.
"Warga sudah lelah dengan berbagai macam aksi yang telah dilakukan selama ini, termasuk melakukan blokade Jalan Raya Porong sekadar untuk mendapatkan perhatian dari para petinggi Minarak untuk mendapatkan percepatan pembayaran tersebut," katanya.
Memang benar, warga sudah jenuh dengan berbagai macam janji yang telah diberikan oleh Lapindo atau juga MLJ selaku juru bayar. Yang paling dibutuhkan oleh warga masyarakat saat ini adalah realitas pelunasan tersebut yang ditunggu warga supaya bisa terbebas dari bayang-bayang Lapindo.
Akibatnya, sudah lebih dari satu bulan ini, warga harus rela bergantian "berjaga" di titik 25 untuk menagih janji pelunasan kepada warga tersebut.
Agaknya, cara seperti itu bisa mendapatkan angin segar dari petinggi MLJ sehingga memberikan lampu hijau kepada warga terkait penyelesaian pembayaran jual beli aset warga kepada MLJ.
Vice President MLJ Andi Darusalam Tabusala, menjanjikan akan membayar sisa jual beli kepada warga pada Juni mendatang senilai Rp400 miliar dengan diutamakan kepada warga yang memiliki nilai pembayaran Rp500 juta ke bawah.
"Sementara untuk warga yang memiliki nilai ganti rugi di atas Rp500 juta akan dicarikan solusi yang lainnya," katanya beberapa waktu lalu.
Satu persatu bentuk penyelesaian yang disodorkan MLJ itu belum dirasakan para korban lumpur hingga peringatan enam tahun lumpur Lapindo yang jatuh pada 29 Mei 2012.
Memang, agaknya permasalahan pembayaran jual beli kepada warga korban lumpur Lapindo melalui bebeberapa skema yang dijanjikan oleh Minarak Lapindo Jaya selaku juru bayar dari Lapindo Brantas Inc. masih menyisakan berbagai macam persoalan.
Salah satunya adalah korban lumpur yang tinggal di Perumahan Kahuripan Nirwana Village (KNV) yang setelah tiga tahun menempati rumah baru masih juga belum mendapatkan sertifikat.
"Kami tidak rela kalau menghuni sebuah rumah tanpa dilengkapi dengan sertifikat tanah dan rumah yang layak. Kami ingin, sertifikat rumah kami itu segera diselesaikan supaya tidak terjadi kekhawatiran bagi korban lumpur seperti kami ini," kata Anang Sholeh, salah seorang warga saat menggelar orasi menuntut sertifikat tanah mereka di pintu masuk perumahan KNV.
Warga yang tinggal di KNV ini merupakan warga yang memilih opsi "cash and reseltlement" yang dilakukan oleh Minarak Lapindo Jaya kepada warga yang mendapatkan ganti rugi berupa rumah dan juga uang.
Namun, setelah tiga tahun menghuni rumah buatan pengembang PT Mutiara Mashur Sejahtera, warga belum juga mendapatkan sertifikat yang diinginkannya. Padahal, sebagian besar warga tersebut mengaku sudah berulang kali melakukan demo dan juga mempertanyakan perihal perkembangan pembuatan sertifikat itu.
Dari data yang dimiliki oleh warga, terdapat sekitar 1.700 sertifikat milik warga tersebut masih belum terselesaikan dengan berbagai macam alasan yang sudah diberikan oleh pengembang seperti masih dalam proses di Badan Pertanahan Negara atau juga PT Mutiara Mashur Sejahtera sudah tidak memiliki uang untuk melanjutkan pembuatan sertifikat tersebut.
Lagi-lagi, untuk memenuhi tuntutan warga ini, pihak MLJ melakukan pertemuan dengan warga pada pekan lalu untuk membahas proses penyelesaian sertifikat yang diklaim masih dalam proses penyelesaian.
Vice President Minarak Lapindo Jaya, Andi Darusalam Tabusala, mengatakan, kalau akan memberikan sertifikat kepada warga tersebut secara bertahap.
"Rencananya kami akan memberikan sertifikat tersebut mulai akhir Juni sampai dengan Oktober mendatang yang diberikan secara bertahap kepada warga," katanya.
Ia mengatakan, sertifikat pada Juni yang akan diberikan tersebut sebanyak 200 sertifikat dan penyelesaiannya tidak boleh diwakilkan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan kelompoknya masing - masing.
"Saya tidak ingin ada perwakilan warga yang mengatasnamakan orang lain untuk melakukan pengurusan sertifikat ini, karena saya mendengar informasi ada oknum warga yang mencoba menunggangi proses penyelesaian sertifikat ini," katanya.

Satu Meter Lagi
Sejak kantor Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) disegel oleh warga sebulan yang lalu, praktis BPLS tidak ada aktivitas penanggulan dan juga pengaliran lumpur ke Kali Porong.
BPLS juga mengkhawatirkan kondisi tanggul penahan Lumpur Lapindo di sisi terluar yang semakin kritis akibat tidak adanya tindakan pengaliran lumpur ke Kali Porong.
Humas BPLS Akhmad Kusairi menyebutkan, saat ini jarak antara luapan lumpur yang di dalam kolam penampungan dengan bibir tanggul penahan lumpur terluar kurang dari satu meter.
"Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, jika tidak ada penanganan berupa pengaliran semburan lumpur dari dalam kolam penampungan menuju ke Kali Porong," ucapnya.
Pria yang akrab dipanggil Arik ini mengatakan, saat ini BPLS tidak bisa bekerja untuk mengalirkan lumpur ke Kali Porong guna mengurangi beban di dalam tanggul penahan lumpur, mengingat saat ini sejumlah alat berat yang digunakan untuk mengalirkan lumpur masih dilarang warga untuk beroperasi.
"Kami saat ini hanya terus melakukan pemantauan saja dan berdoa semoga kolam penampungan ini masih kuat untuk menampung luberan lumpur, meski tanpa dialirkan ke Kali Porong," tuturnya.
Ia mengemukakan, kondisi tanggul penahan lumpur tersebut masih belum bisa dikatakan bahaya, meski jarak antara luapan lumpur di dalam kolam penampungan kurang dari satu meter dari bibir tanggul penahan lumpur.
"Kondisi itu akan sangat berbahaya kalau terjadi longsoran dari gunung lumpur, mengingat bagian bawah kolam penampungan lumpur tersebut kondisinya sangat lembek dan mudah sekali bergeser," tukasnya.
Ia mengatakan, jika longsoran tersebut benar - benar terjadi, maka dalam hitungan jam, bisa dipastikan akan terjadi luberan lumpur dari dalam kolam penampungan karena tekanan yang dihasilkan dari dalam kolam penampungan cukup besar.
"Dengan demikian, maka Jalan Raya Porong dan juga rel kereta api yang ada di sisi barat kolam penampungan bisa terancam karena tanggul penahan lumpur di sisi terluar berada persis di samping dua alat vital tersebut," paparnya.
Ia berharap, permasalahan terhadap jual beli aset yang dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc. melalui Minarak Lapindo Jaya bisa segera diselesaikan, sehingga BPLS bisa kembali bekerja.
"Kami berharap, masalah pembayaran tersebut bisa segera diselesaikan supaya tidak ada ancaman terhadap tanggul terluar yang berbatasan dengan Jalan Raya Porong dan juga rel kereta api," katanya
Di tengah ketidakjelasan penyelesaian ganti rugi itu, Lapindo Brantas Inc. tetap tidak mau berhenti beraktivitas untuk menggali potensi yang ada di dalam perut bumi. 
Dalam bulan ini, ratusan warga Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo demo menolak rencana pendalaman pengeboran yang akan dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc, karena trauma warga terkait adanya semburan lumpur Lapindo yang saat ini masih berlangsung.
Salah seorang warga, M Misdi mengatakan, warga tidak rela atas rencana Lapindo untuk melakukan pendalaman di lokasi sumur pengeboran yang sudah ada saat ini.
"Warga sudah trauma dengan adanya semburan lumpur yang menimpa sebagian warga Porong, terutama yang berada di Desa Jatirejo, Siring dan juga Kedung Bendo dimana saat ini sudah ditenggelamkan oleh luapan Lumpur Lapindo," katanya.
Ia mengemukakan, dalam aksinya ini, warga memblokade jalan masuk di pintu masuk ke sumur yang rencananya dilakukan pendalaman oleh Lapindo Brantas Inc.
Dalam aksi tersebut, warga menempelkan poster yang berisi penolakan terhadap rencana pendalaman pengeboran seperti "Warga Tidak Rela Dilakukan Pengeboran oleh Lapindo atau Siapapun".
Selain menempelkan sejumlah poster yang berisi tuntutan, warga juga mendirikan tenda yang akan digunakan memantau pelaksanaan pengeboran di lokasi tersebut.
Bahkan, pada pekan lalu, ratusan warga Desa Kalidawir, Tanggulangin, juga menolak sosialisasi Welltest (mengetahui volume kandungan gas) yang dilakukan Lapindo Brantas Inc (LBI) di Balai Desa setempat.
Warga yang sudah trauma itu, kumpul dan duduk diatas kursi undangan, langsung membubarkan diri dan meninggalkan lokasi balai Desa Kalidawir.
Menanggapi masalah tersebut External Relations Superintenden Lapindo Brantas Inc Arief Setyowidodo, mengaku akan melakukan pendekatan kembali kepada warga masyarakat terkait rencana tersebut.
Menurut dia, rencana Lapindo untuk melakukan "Welltest" tersebut seharusnya sudah rutin dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kandungan gas yang ada di dalam perut bumi. "Kami akan melakukan pendekatan kepada masyarakat, terkait dengan rencana kami tersebut," katanya.
Tentu, penderitaan selama enam tahun bukanlah sebentar, apalagi akhir dari lumpur itu tak jauh berbeda dengan pelunasan ganti rugi bagi warga yakni tidak jelas! (ANT)